2023-02-14
Teknologi pengelasan laser
Prinsip kerja teknologi las laser didasarkan pada prinsip pembangkitan panas oleh sumber laser. Sumber laser dalam metode ini juga bervariasi, sumber laser yang berbeda cocok untuk berbagai jenis bahan dan sifat fisik dan kimianya.
Jadi, ketika seberkas energi laser tinggi difokuskan pada suatu titik pada pelat logam, hal itu menyebabkan pelat tersebut meleleh pada titik tersebut. Kedalaman lubang diatur dengan berbagai metode pengelasan dan bervariasi sesuai dengan itu.
Proses ini terjadi pada sambungan dua logam atau bahan yang akan dilas menjadi satu. Namun, ada berbagai metode pengelasan laser, tergantung pada jenis, ketebalan, dan kualitas bahan yang akan dilas.
Metode pengelasan laser
Ada berbagai metode pengelasan laser yang terutama digunakan di berbagai industri. Mari kita bahas beberapa teknik pengelasan laser ini untuk memberi Anda pemahaman yang lebih baik tentang proses pengelasan laser.
Pengelasan Mode Konduksi
Pengelasan konduksi adalah metode yang memberi Anda lapisan las lebar yang dangkal. Metode pengelasan ini juga diklasifikasikan sebagai berikut.
Metode pemanasan langsung
Metode pemanasan langsung memanfaatkan perpindahan panas dari sumber panas. Ini kemudian mengarah pada peleburan bahan dasar dan akhirnya memungkinkannya membentuk lasan dengan bahan lain.
Metode Transfer Energi
Sebaliknya, metode transfer energi sedikit berbeda karena menggunakan bahan perantara yang menghantarkan panas dari sumber panas ke lapisan las. Biasanya, tinta penyeraplah yang berfungsi sebagai bahan perantara untuk transfer energi.
Sekali lagi, dengan mengarahkan panas ke suatu sudut pada sambungan, sambungan butt dimungkinkan.
Mekanisme konduksi/penetrasi
Mekanisme ini bekerja pada energi sedang dan menghasilkan lubang yang lebih dalam daripada metode konduksi, tetapi lebih dangkal daripada metode penetrasi.
Metode penetrasi atau mekanisme las lubang kunci
Cara lain untuk mengelas menggunakan laser adalah dengan menggunakan metode lubang kunci. Metode ini memfokuskan sinar laser ke bahan, menciptakan penetrasi termal yang dalam. Jadi, sebuah lubang terbentuk di lapangan dengan metode ini.
Lubang ini kemudian diisi dengan uap logam, yang membentuk bahan pengikat dengan logam lain. Akibatnya, lasan yang dihasilkan memiliki rasio kedalaman terhadap lebar yang besar dan menciptakan lasan yang rapat dan tahan lama.